Industri keuangan syariah diyakini akan terus berkembang di Federasi
Rusia dan Persemakmuran Negara-negara Merdeka (CIS). “Permintaan produk
dan layanan keuangan syariah di CIS dan Eropa Timur cukup signifikan,
terutama ritel, investasi, asuransi syariah, dan sukuk,” kata CEO
Al-Shams, Adalet Djabiev, sebagaimana dikutip laman Arab News, Selasa
(25/5).
Pada awalnya, tutur Djabiev, keuangan syariah di Rusia dipaparkan
secara sembunyi-sembunyi. Namun, saat ini ia ingin mempromosikan
keuangan syariah secara terbuka dan transparan.Ada sekitar 100 juta-120
juta jiwa penduduk Muslim di CIS dan Eropa Timur. Negara-negara, seperti
Kazakhstan, Azerbaijan, dan Kirgistan pun mulai memperkenalkan
peraturan untuk memfasilitasi produk keuangan syariah, kendati prosesnya
masih akan cukup panjang.
Sementara itu, di Rusia,langkah untuk menetralisasi pajak pun masih
akan membutuhkan waktu panjang. Di bank sentral Rusia pun belum ada
dewan penasihat keuangan syariah ataupun tim kerja yang meninjau
peraturan dan pengawasan bagi penerapan keuangan syariah. Namun, Djabiev
yakin jika bank dan pebisnis Rusia mendorong keuangan syariah, otoritas
Rusia akan meninjau kebijakan mereka dan mempertimbangkan untuk
memfasilitasi pengubahan peraturan.
“Kata Islam atau syariah tidak harus muncul dalam peraturan. Mereka
dapat menyebut syariah sebagai investasi atau keuangan alternatif.
Inggris saja telah menyadari bahwa untuk menjadikan London pusatkeuangan
internasional, keuangan syariah yang tumbuh pesat tak bisa diabaikan,”
kata Djabiev menandaskan.
Anak perusahaan Vneshtorgbank (VTB), VTB Capital, mulai memfasilitasi sukuk di pasar
Rusia. Head of Middle East and Africa VTB Capital Dubai, Masroor Haq,
menilai ada kesesuaian antara keuangan syariah, pembiayaan proyek
infrastruktur, dan investasi di Rusia dan CIS. Menurut dia, pasar sukuk
telah masuk ke tahap pengembangan.”Sejumlah perusahaan internasional
berusaha menarik dana dari sukuk, misalnya GE Capital.
Perusahaan-perusahaan Rusia hendaknya juga dapat mengambil keuntungan
dari hal ini,” katanya.
Hal baru di Rusia, perwakilan firma hukum Norton Rose LLP, Aziza Atta, mengakui minat
masyarakat Rusia akan keuangan syariah mulai tumbuh. “Namun, keuangan
syariah merupakan hal baru di Rusia. Menggabungkan prinsip keuangan
syariah dengan peraturan legislatif di negara itu akan menjadi proses
yang menarik.” kata Atta.
Baru-baru ini kantor Norton Rose di London dan Moskow terlibat dalam
pembiayaan ekspor-impor dengan akad murabahah juga sukuk di Rusia. Atta
menambahkan, selama proses tersebut, pihaknya mengidentifikasi sejumlah
korporasi, komersial, dan masalah pajak yang harus dicatat oleh pihak
yang ingin terlibat dalam transaksi serupa di pasar Rusia. Dalam iklim
ekonomi saat ini. keuangan Islam merupakan altematif nyata bagi pemodal
mencari alternatif pembiayaan.
Pada 26-27 Mei 2010, Moskow siap menjadi tuan rumah Moscow Forum on
Islamic Finance and Investments. Forum ini menjadi pintu bagi bankir
syariah dan investor untuk melihat peluang di pasar Rusia dan CIS. Forum
ini akan fokus pada tren terbaru di industri global, perkembangan
keuangan syariah di Rusia dan Eropa, sukuk, asuransi, pengembangan
aktivitas bisnis makanan halal, dan usaha kecil serta menengah.